Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Jump to navigation
Jump to search
Pembakaran' adalah suatu runutan
reaksi kimia antara suatu
bahan bakar dan suatu
oksidan, disertai dengan produksi
panas yang kadang disertai
cahaya dalam bentuk pendar atau
api.
Dalam suatu reaksi pembakaran lengkap, suatu senyawa bereaksi
dengan zat pengoksidasi, dan produknya adalah senyawa dari tiap elemen
dalam
bahan bakar dengan
zat pengoksidasi. Contoh:
Entalpi standar reaksi untuk pembakaran
metana pada
298.15 K dan
1 atm adalah
−802 kJ/mol.
[1]
Contoh lainnya:
Contoh yang lebih sederhana dapat diamati pada pembakaran
hidrogen dan
oksigen, yang merupakan reaksi umum yang digunakan dalam
mesin roket, yang hanya menghasilkan
uap air, dengan entalpi standar reaksi pada
298.15 K dan
1 atm adalah
−242 kJ/mol.
[1]:
Pada mayoritas penggunaan pembakaran sehari-hari, oksidan oksigen (O
2) diperoleh dari udara ambien dan gas resultan (
gas cerobong,
flue gas) dari pembakaran akan mengandung
nitrogen:
Seperti dapat dilihat, jika udara adalah sumber oksigen, nitrogen
meliputi bagian yang sangat besar dari gas cerobong yang dihasilkan.
Dalam kenyataannya, proses pembakaran tidak pernah sempurna. Dalam gas cerobong dari pembakaran
karbon (seperti dalam pembakaran
batubara) atau
senyawa karbon (seperti dalam pembakaran
hidrokarbon,
kayu, dll) akan ditemukan baik karbon yang tak terbakar maupun senyawa karbon (
CO
dan lainnya). Jika pembakaran pada suhu tinggi menggunakan udara
(mengandung 78% nitrogen), maka sebagian kecil nitrogen akan bereaksi
menjadi berbagai jenis
nitrogen oksida (NO
x) yang berbahaya.
Tipe
Sempurna vs. tidak sempurna
Sempurna
Pembakaran
metana adalah reaksi pembakaran sempurna, karena hasilnya adalah karbon dioksida dan air.
Pada pembakaran sempurna, reaktan terbakar dengan oksigen menghasilkan beberapa produk. Ketika
hirokarbon
terbakar dengan oksigen, maka reaksi utama akan menghasilkan karbon
dioksida dan air. Ketika elemen dibakar, maka produk yang dihasilkan
biasanya juga berupa oksida. Karbon dibakar menghasilkan
karbon dioksida, sulfur dibakar menghasilkan
sulfur dioksida, dan besi dibakar menghasilkan
besi(III) oksida. Nitrogen tidak dianggap sebagai komponen yang bisa terbakar jika oksigen dipakai sebagai
agen pengoksidasi, namun nitrogen oksida
NOx dalam jumlah kecil biasanya akan terbentuk.
Jumlah udara yang diperlukan untuk pembakaran sempurna disebut
udara teoretis. Namun, pada praktiknya digunakan jumlah 2-3 kali jumlah
udara teoretis.
Tak sempurna
Pembakaran
tak sempurna dihasilkan bila tidak ada oksigen yang cukup untuk
membakar bahan bakar sepenuhnya menjadi karbon dioksida dan air.
Pada banyak bahan bakar, seperti minyak diesel, batu bara, dan kayu,
pirolisis
muncul sebelum pembakaran. Pada pembakaran tak sempurna, produk
pirolisis tidak terbakar dan mengkontaminasi asap dengan partikulat
berbahaya, misalnya oksidasi sebagian etanol menghasilkan
asetaldehida yang berbahaya, begitu juga dengan oksidasi sebagian karbon yang menghasilkan
karbon monoksida yang beracun.
Kualitas pembakaran dapat ditingkatkan dengan desain alat pembakaran, seperti
pembakar minyak dan
mesin pembakaran dalam. Perbaikan lebih lanjut mencakup alat
katalitik pasca pembakaran (seperti
konverter katalitik).
Beberapa alat-alat ini biasanya dibutuhkan oleh banyak mobil/kendaraan
di berbagai negara untuk memenuhi aturan lingkungan negaranya mengenai
stadar emisi.
Derajat pembakaran dapat diukur dan dianalisis dengan peralatan uji. Kontraktor
HVAC dan
insinyur menggunakan analiser pembakaran untuk menguji
efisiensi pembakar selama proses pembakaran.
Persamaan kimia
Pada umumnya,
persamaan kimia untuk pembakaran
hidrokarbon dengan
oksigen adalah
Contoh, persamaan kimia pembakaran
propana:
Secara umum,
persamaan kimia untuk pembakaran
hidrokarbon yang tidak sempurna (kekurangan oksigen) adalah sebagai berikut:
Contohnya, persamaan kimia pembakaran
propana yang tidak sempurna:
Secara sederhana, reaksi pembakaran hidrokarbon dapat dinyatakan sebagai:
0 komentar:
Posting Komentar